BALI EXPRESS, TABANAN – Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan menggelar Parade Ngoncang, Selasa malam (20/11) pukul 20.00 Wita. Untuk melestarikan tradisi leluhur yang hampir punah.
Tradisi Ngoncang merupakan ritual upakara yang dilakukan secara berkelompok, terdiri lima sampai sepuluh orang. Dengan masing-masing orang membawa elu (batang kayu untuk menumbuk padi). Elu tersebut kemudian akan dipukul-pukulkan pada kentungan atau Lesung (alat untuk menumbuk padi) hingga menghasilkan suara yang dinamis dan harmonis. Ddan umumnya dilakukan oleh para ibu-ibu.
Umumnya tradisi Ngoncang dilakukan pada upacara Ngaben dengan tujuan menghantarkan roh leluhur ke Suarga Loka. Tokoh Masyarakat Desa Tegal Mengkeb, Jero Mangku Merlin mengatakan, Parade Ngoncang tersebut dilakukan guna melestarikan tradisi yang hampir punah agar keberadaannya tetap diingat oleh masyarakat utamanya generasi muda.
Parade Ngoncang diikuti lima sekaa Ngoncang yang ada di Desa Tegal Mengkeb. Yaitu sekaa Ngoncang Banjar Munduk Ulan, Banjar Beranjingan, Banjar Alas, Banjar Tegal Mengkeb Kaja, dan Banjar Tegal Mengkeb Kelod.
Dengan adanya kegiatan ini, pihaknya berharap agar kedepan tradisi Ngoncang bisa lestari dan para generasi muda mau belajar sekaligus melestarikan tradisi leluhur tersebut agar tak punah. “Tradisi ini bisa dikatakan sangat penting dalam prosesi Ngaben maupun pecaruan, sehingga jangan sampai tradisi ini punah,” pungkasnya.