Menurutnya, kategori penilaian anugerah desa wisata hingga Tabanan masuk 300 besar ADWI, salah satunya berkat mengembangkan sejumlah inovasi di kawasan tersebut. Apalagi dari segi wisata budaya dan wisata pertanian bagus sehingga tiga desa ini mendapat nominasi. “Tabanan hanya mengajukan tiga desa wisata, ketiganya masuk nominasi,” kata Sekda Susila.
Perbekel Desa Tegal Mengkeb I Dewa Made Widarma mengatakan, anugerah ini adalah kado istimewa sejak pertama kali Desa Wisata Tegal Mengkeb sandang status desa wisata i tahun 2020. Desa wisata ini didukung Badan Pengelola Pariwisata dengan ide-ide memajukan desa dengan potensi yang dimilikinya. Seperti keberadaan Pantai Kelecung dan lahan pertanian.
Menurutnya, sebelum masuk ADWI enam bulan lalu, tim pusat sempat turun mengecek kawasan desa wisata ini. Badan pengelola dan Pokdarwis mendampingi. Kata Dewa Widarma, penataan Desa Wisata Tegal Mengkeb dimulai tahun 2013, usai pembentukan badan pengelola pariwisata dan Pokdarwis tahun 2007. Tahun 2020, ditetapkan menjadi desa wisata dengan potensi Pantai Kelecung dan lahan pertanian. "Di Pantai Kelecung, kami punya konservasi penyu (pelestarian tukik) dan disana penataan dibagi tiga zona yakni Timur, Tengah dan Barat. Timur difokuskan untuk konservasi penyu, tengah untuk tempat wisata, dan Barat untuk tempat rekreasi seperti danau, tempat meditasi dan kemah,” jelasnya.
Dalam menjaga sektor pertanian, lima desa adat membentengi dengan perarem agar tidak terjadi alih fungsi lahan hingga menggeser nilai pariwisata. ‘’Kami sudah berembuk dengan desa adat, tidak boleh ada lahan pertanian untuk pengembangan perumahan," tandas Made Widarma.*des.
Perbekel Desa Tegal Mengkeb I Dewa Made Widarma mengatakan, anugerah ini adalah kado istimewa sejak pertama kali Desa Wisata Tegal Mengkeb sandang status desa wisata i tahun 2020. Desa wisata ini didukung Badan Pengelola Pariwisata dengan ide-ide memajukan desa dengan potensi yang dimilikinya. Seperti keberadaan Pantai Kelecung dan lahan pertanian.
Menurutnya, sebelum masuk ADWI enam bulan lalu, tim pusat sempat turun mengecek kawasan desa wisata ini. Badan pengelola dan Pokdarwis mendampingi. Kata Dewa Widarma, penataan Desa Wisata Tegal Mengkeb dimulai tahun 2013, usai pembentukan badan pengelola pariwisata dan Pokdarwis tahun 2007. Tahun 2020, ditetapkan menjadi desa wisata dengan potensi Pantai Kelecung dan lahan pertanian. "Di Pantai Kelecung, kami punya konservasi penyu (pelestarian tukik) dan disana penataan dibagi tiga zona yakni Timur, Tengah dan Barat. Timur difokuskan untuk konservasi penyu, tengah untuk tempat wisata, dan Barat untuk tempat rekreasi seperti danau, tempat meditasi dan kemah,” jelasnya.
Dalam menjaga sektor pertanian, lima desa adat membentengi dengan perarem agar tidak terjadi alih fungsi lahan hingga menggeser nilai pariwisata. ‘’Kami sudah berembuk dengan desa adat, tidak boleh ada lahan pertanian untuk pengembangan perumahan," tandas Made Widarma.*des.